Cari Tahu Yuk! Ini Asal Usul Ketupat, Makanan Wajib di Momen Lebaran

Sumber: unsplash.com

Sobat Bimbel Pandu tentu sudah tidak asing lagi dengan ketupat yang menjadi salah satu makanan wajib saat momen lebaran tiba.

Ketupat tidak hanya ada ketika momen lebaran idul fitri saja, melainkan idul adha juga kerap disimbolkan dengan gambar ketupat.

Makanan ketupat merupakan hidangan yang selalu dihadirkan dengan pasti pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, ketupat umumnya disantap bersama opor kuah kuning atau rendang saat perayaan tersebut.

Ketupat adalah makanan khas Asia Tenggara yang terbuat dari beras dan dibungkus menggunakan anyaman daun kelapa atau janur.

Biasanya, ketupat memiliki dua bentuk yaitu berbentuk kepal dan jajaran genjang.

Untuk membuat ketupat, daun yang digunakan harus berkualitas baik, dengan ciri-ciri daun yang panjang dan tidak terlalu muda maupun tua.

Namun, bagaimana sejarah asal-usul ketupat yang menjadi menu khas saat Hari Raya Idul Fitri sebenarnya?

Dilansir Bimbel Pandu dari berbagai sumber, ketupat ternyata sudah ada sejak zaman Wali Songo.

Pertama kali, Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat saat sedang berdakwah untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Kemudian, Sunan Kalijaga mengangkat ketupat sebagai bagian dari budaya dan filosofi perpaduan antara budaya Jawa dan nilai-nilai Islam.

Sunan Kalijaga juga menyatukan budaya Hindu yang sudah menggunakan beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda sebelumnya.

Di Bali, tempat mayoritas penduduknya beragama Hindu, ketupat telah lama menjadi bagian dari ritual adat, meskipun disebut sebagai tipat.

Para ahli menduga bahwa asal usul ketupat sudah ada sejak masa Hindu-Buddha di Indonesia.

Pada zaman Sunan Kalijaga, ketupat dikenal dengan nama Bakda yang berarti setelah.

Ada dua jenis Bakda, yakni Bakda Lebaran yang diperingati saat Idul Fitri, di mana umat Islam diharamkan berpuasa, dan Bakda Kupat, yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri bagi yang menjalankan puasa Syawal selama 6 hari.

Baca Juga :  Menikmati Walking-Tour Kota-Kota Kecil di Kota Semarang Bersama Bersukaria Walk

Di masyarakat Jawa dan Sunda, ketupat juga dikenal dengan nama kupat yang memiliki makna “ngaku lepat” atau mengakui kesalahan, atau disebut juga sebagai laku papat yang berarti 4 tindakan.

Itulah sejarah dari adanya ketupat yang selalu ada saat momen lebaran tiba.

Sobat bimbel pandu dapat simak artikel ini untuk menambah pengetahuan mengenai ketupat yang merupakan hidangan wajib pada hari raya lebaran.***

Bagikan :

Artikel Lainnya

Menerapkan Contoh Toleransi dala...
Setelah Bimbel Pandu memberikan contoh sikap toleransi dalam l...
Hari Guru Nasional 2024: Peran G...
Masih dari laman website yang sama, kemdikbud[dot]go[dot]id, K...
Kemendikdasmen: Tujuh Kebiasaan ...
Mengutip dari laman website kemdikbud[dot]go[dot]id, Kemendikd...
4 Contoh Sikap Toleransi yang Bi...
Teman-teman Bimbel Pandu pasti sudah tidak asng dengan salah s...
Rekomendasi Buku Hari Sabtu: Mem...
Rekomendasi kali ini jatuh pada buku bersampul biru dengan ilu...
Pentingnya Pendidikan Berkarakte...
Teman-teman Bimbel Pandu perlu mengetahui bahwa pendidikan ber...

Hubungi kami di : 081391427950

Kirim email ke kamibimbelpandu@gmail.com