Setelah mengetahui dasar-dasar terkait pendidikan inklusif yang ada di Indonesia. Kini, Teman-teman Bimbel Pandu bisa mengetahui bentuk-bentuk dukungan dari pelaksanaan pendidikan inklusi. Perlu diketahui, proses pelaksanaan tersebut tidak hanya dibebankan kepada sekolah dan guru-guru, tetapi seluruh lapisan masyarakat.
Peran Pemerintah
Peran pemerintah dari pusat dan daerah memiliki peranan penting, seperti menyediakan akomodasi yang layak di bidang pendidikan melalui penyediaan dukungan anggaran dan bantuan pendanaan, penyediaan sarana dan prasarana, penyiapan dan penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan penyediaan kurikulum, serta meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru pada satuan pendidikan umum tentang pendidikan inklusif yang diselenggarakan di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, maupun provinsi.
Peran Masyarakat
Peran masyarakat yang disebut dalam buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif (2022) adalah masyarakat dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi, dan lain-lain yang dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif. Misalnya mitra pemerintah dalam mendukung terlaksananya pendidikan inklusif.
Hal tersebut bisa dilakukan melalui memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus, seperti membuka peluang kerja dan usaha serta melatih keterampilan mereka, membangun dan mengembangkan kesadaran akan hak anak untuk memperoleh pendidikan, dan melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah.
Peran Orang Tua
Partisipasi orang tua dalam proses pengambilan keputusan pendidikan bagi anak sangat penting. Hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua adalah terlibat dan berperan aktif sebagai anggota tim Program Pendidikan Individual (PPI). Orang tua juga dapat mendukung kebijakan sekolah, termasuk penyediaan GPK serta sarana prasarana yang aksesibel.