
Orang yang baru memulai mungkin merasa rumit untuk menciptakan puisi. Namun sebenarnya, kita dapat membuat puisi dengan mudah. Bahkan, kadang-kadang kita tanpa sadar menulis puisi singkat di platform media sosial.
Sobat Bimbel Pandu dapat simak artikel ini untuk panduan tentang cara membuat puisi yang sesuai bagi pemula, termasuk pemahaman tentang struktur puisi yang penting.
Menurut situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, puisi mencerminkan perasaan penyairnya dan disampaikan melalui bahasa yang mengena. Puisi sangat memperhatikan keindahan bahasa sehingga menghindari penggunaan bahasa yang biasa.
Untuk mempelajari cara membuat puisi secara sederhana, berikut ini adalah langkah-langkah yang diambil dari Modul Pembelajaran SMA Kelas X Bahasa Indonesia:
- Tentukan Tema dan Judul
Langkah pertama adalah menentukan tema dan judul. Tema dapat dipilih berdasarkan perasaan, situasi sekitar, atau pengamatan pribadi. Judul bisa dipilih setelah tema ditetapkan atau setelah puisi selesai. - Pilih Kata Kunci
Kata kunci merupakan ekstensi dari tema. Kata kunci dapat menggambarkan makna dari tema puisi dan digunakan untuk memperluas kalimat atau baris puisi. - Gaya Bahasa dan Pilihan Kata
Memahami gaya bahasa dan pilihan kata penting dalam pembuatan puisi, termasuk penggunaan majas. Ini akan membuat puisi menjadi unik, meskipun tidak selalu harus menggunakan bahasa yang rumit. Banyak puisi bagus yang menggunakan bahasa sederhana. - Padukan Rima
Rima, bunyi yang sama dalam puisi, dapat menambah keindahan. Dengan rima, ekspresi kreatif dalam pemilihan kata-kata dapat ditunjukkan. Semakin banyak kosakata yang dikuasai, semakin mudah membuat rima. - Atur Bait
Puisi dapat dibuat dengan memilih jenis berdasarkan jumlah bait, seperti distikon, terzina, kuatren, kuint, atau sonata. - Pengembangan Puisi
Langkah terakhir adalah mengembangkan semua langkah sebelumnya sehingga menjadi puisi yang indah. Susunlah kata, baris, dan bait secara berkesinambungan hingga menjadi kesatuan puisi yang bermakna.
Struktur Puisi
Untuk menghasilkan sebuah karya puisi, penting untuk memahami strukturnya. Struktur puisi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu struktur batin dan struktur fisik.
Struktur Batin
Struktur batin adalah aspek-aspek yang tak terlihat secara fisik dalam bait puisi. Komponen-komponen ini mencakup:
- Makna (Sense)
Makna ini mengacu pada tema yang diusung. Tema haruslah mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengar. - Perasaan (Feeling)
Puisi adalah cerminan dari perasaan sang penyair terhadap suatu hal. Perasaan ini seringkali terkait dengan pengalaman atau latar belakang personal sang penyair. Puisi yang ditulis dengan penuh perasaan akan lebih menghanyutkan bagi para pembaca. - Suara (Tone)
Makna dalam puisi akan lebih terasa ketika disampaikan dengan suara tertentu. Suara ini bisa bervariasi, mulai dari yang menggugah, menasihati, merendahkan, dan berbagai sikap lainnya. - Tujuan (Intention)
Puisi yang berhasil umumnya memiliki tujuan yang ingin disampaikan kepada pendengar atau pembaca. Tujuan ini bisa berupa dorongan untuk berpikir lebih dalam atau menginspirasi tindakan selanjutnya.
Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik, yang juga disebut sebagai cara penyampaian esensi suatu puisi yang bisa dilihat melalui aspek tulisan, terdiri dari beberapa elemen:
- Penataan Teks
Penataan teks meliputi tipografi, yaitu pengaturan format seperti baris, tepi, dan posisi teks di halaman. Cara ini memengaruhi interpretasi isi puisi. - Pemilihan Kata
Diksi merujuk pada pemilihan kata untuk menciptakan efek tertentu dan menyampaikan makna yang diinginkan. - Penggambaran Imaji
Imaji adalah ekspresi yang membangkitkan pengalaman indera atau merangsang pancaindra agar pembaca dapat merasakan apa yang dialami penyair. - Kata-kata Konkret
Kata-kata konkret adalah kata-kata yang dapat dirasakan oleh indera manusia, namun digunakan untuk membuat kiasan, seperti “salju” yang menggambarkan kebekuan jiwa. - Gaya Bahasa
Gaya bahasa mencakup penggunaan bahasa figuratif yang memberikan efek dan konotasi khusus, seperti metafora, ironi, repetisi, dan pleonasme, yang membawa beragam makna. - Ritma dan Rima
Ritma dan rima, seperti yang telah dijelaskan, melibatkan pola bunyi yang sama pada awal, tengah, atau akhir baris puisi.
Salah satu cara untuk menciptakan bentuk rima dalam puisi adalah dengan menggunakan teknik-teknik seperti berikut:
- Onomatope, yang merupakan imitasi bunyi tertentu, seperti contohnya ‘ng’ yang bisa memberikan kesan magis.
- Pola bunyi internal, seperti aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
- Pengulangan kata, yang melibatkan pemilihan bunyi tinggi-rendah, panjang-pendek, serta keras-lemah dalam pengulangan kata yang sama.
Sobat Bimbel Pandu dapat ikuti beberapa cara tersebut apabila tertarik untuk menulis puisi.
Demikian informasi mengenai cara menulis puisi bagi pemula.***