Teman-teman Bimbel Pandu perlu mengetahui bahwa 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Lebih tepatnya pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage. Batik telah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Sebelum membahas lebih jauh, mengutip dari website semarangpemkot[dot]com, bahwa batik merupakan sebuah gabungan dari teknik, simbol, dan kebudayaan yang tertuang untuk mewarnai kain yang berasal dari Indonesia. Simbol-simbol yang digunakan dalam motif batik ini membuat batik sangat khas dan berbeda dari yang lain, karena motif batik memiliki makna, filosofi,sejarah, atau budaya suatu wilayah di Indonesia.
Mengutip dari website kemdikbud[dot]go[dot]id, berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Takbenda Manusia 2003 (Convention for Safeguarding Intangible Culture Heritage Humanity 2003), pada pasal 2 ayat 2 dijelaskan bahwa Warisan Budaya Takbenda diwujudkan antara lain dalam domain sebagai: (1) Tradisi dan ekspresi lisan termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya tak benda, (2) Seni pertunjukan, (3) Kebiasaan sosial, adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan-perayaan, (4) Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta, dan (5) Kemahiran kerajinan tradisional.
Dari domain-domain tersebut, batik Indonesia memenuhi tiga domain, yaitu: (1) Tradisi dan ekspresi lisan, (2) Kebiasaan sosial dan adat istiadat masyarakat ritus dan perayaan-perayaan, dan (3) Kemahiran kerajinan tradisional.
Perlu Teman-teman Bimbel Pandu ketahui, bahwa batik dikenalkan pertama kali pada abad ke-7. Pada mulanya batik digunakan oleh orang-orang dari kalangan elit atau bangsawan. Bertambah tahun, batik mulai dikembangkan lagi pada masa Kerajaan Mataram, yang kemudian berlanjut pada masa Keraton Solo dan Yogyakarta. Selanjutnya, batik mulai diperkenalkan ke dunia internasional ketika Presiden Soeharto menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Apakah Teman-teman Bimbel Pandu mengetahui jenis-jenis dari batik yang ada di Indonesia? Perlu kamu ketahui, berikut ini adalah jenis-jenis batik yang cukup populer di Indonesia, baik dilihat dari teknik pembuatan, motif, dan daerah asal.
Batik Tulis
Batik tulis merupakan batik yang dibuat dengan cara ditulis atau digambar secara manual untuk menghasilkan motif batik, biasanya menggunakan pensil dan kemudian dipertebal dengan canting. Proses pembuatan batik tulis cukup lama dan memerlukan ketelitian, kesabaran, dan keterampilan.
Batik Cap
Batik cap merupakan batik yang dibuat dengan cara mencetak motif batik menggunakan cap atau stempel yang terbuat dari tembaga. Cap dipanaskan lalu dicelupkan ke dalam malam cair sebelum dicetakkan ke atas kain. Proses pembuatan batik cap lebih cepat dan mudah.
Batik Printing
Batik printing merupakan batik yang dibuat dengan mencetak motif batik menggunakan mesin cetak. Proses pembuatan batik printing sangat cepat dan murah karena tidak memerlukan malam atau pewarna alami.
Berdasarkan daerah asal, ada batik yang dari Jawa seperti Solo, Yogyakarta, pekalongan, Cirebon, Banyumasan. Masing-masing dari batik tersebut juga memiliki nama dan filosofi, misalnya parang (pedang), truntum (bunga), sida mukti (kesuburan), kawung (buah aren), mega mendung, dll.
Ada juga batik-batik dari Madura dan Bali. Mereka juga memiliki motif yang berbeda-beda. Misalnya ciri khas dari batik Madura adalah memiliki warna yang cerah dan kontras, seperti merah, kuning, hijau, dan biru dengan motif seperti bunga, daun, burung, ikan. Dan di Bali memiliki ciri khas motif yang beragam karena memiliki pengaruh dari budaya Hindu-Bali, seperti wayang, barong, rangda, dll dan biasanya dipadukan dengan warna cokelat, hitam, putih, dan krem.