
Bimbel Pandu, yang terletak di sekitar Kabupaten Demak tepatnya di RT.01/RW.05, Bungkus, Turirejo, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, merupakan salah satu tempat bimbingan belajar yang ada di sekitar Kabupaten Demak.
Di Kabupaten Demak, banyak budaya beragam serta peninggalan-peninggalan zaman sejarah yang masih lestari hingga saat ini, seperti nasi ndoreng.
Mungkin sobat bimbel pandu yang tinggal di luar Kabupaten Demak masih asing dengan kuliner bersejarah tersebut.
Oleh karena itu, mari kita simak artikel ini lebih lanjut agar kita dapat memahami dengan lebih detail tentang sego ndoreng.
Apa sebenarnya sego ndoreng itu?
Sego Ndoreng merupakan makanan khas Kabupaten Demak yang sudah ada sejak masa kejayaan Kerajaan Demak Bintoro.
Sekilas, bentuk nasi ndoreng ini memang hampir mirip dengan kacang yang komposisinya sayuran serta bumbu kacang.
Namun, cara memasak bumbu serta penyajian nasi ndoreng ini berbeda dengan pecel. Sego ndoreng ini disajikan dengan cara menumpuk nasi yang sudah matang dengan rebusan sayur yang terdiri dari pethet (isi petai cina), kembang turi, jenthut (jantung pisang), pucuk daun dan buah lamtoro muda, serta daun singkong muda dan glandir atau daun ubi jalar.
Kemudian, sayur-sayur tersebut disiram dengan bumbu kayang yang dimasak di atas api menggunakan tungku berbahan dasar kayu, dan ditaburi srundeng di bagian atasnya.
Setelah ditaburi dengan srundeng dan bumbu kacang, sego ndoreng ini biasanya disajikan dalam pincuk atau wadah yang terbuat dari daun pisang atau daun jati yang dilipat menjadi segitiga.
Makanan ini masih populer hingga saat ini, dan wajib untuk dicicipi saat berada di Kabupaten Demak.
Demikianlah informasi mengenai sego ndoreng yang merupakan salah satu kuliner khas Kabupaten Demak.***