Teman-teman Bimbel Pandu pasti sudah mendengar kabar terbaru dari dunia pendidikan Indonesia saat ini terkait kurikulum sekolah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti sempat menyebut akan menggagas Kurikulum Deep Learning sebagai Kurikulum Merdeka Belajar yang masih diterapkan sampai saat ini.
Mengutip dari laman website unesa[dot]ac[dot]id, pembelajaran deep learning dalam pendidikan modern tidak terbatas pada teknologi kecerdasan buatan (AI), namun mencakup cara belajar mendalam untuk memahami dan menerapkan pengetahuan. Metode ini berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, analisis mendalam, dan pengaplikasian ilmu dalam berbagai situasi.
Kurikulum Deep Learning, terdiri dari tiga elemen yang meliputi Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.Mindful Learning, misalnya para guru memperhatikan keunikan para siswa, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing yang berbeda. Sedangkan pada siswa dan siswi terlibat secara penuh dan sadar terkait materi yang dipelajari.Misalnya materi yang berkaitan dengan panas, para siswa dan siswi diajak untuk bereksperimen secara langsung atau melalui laboratorium dengan melihat proses kalor/panas terbentuk serta fungsinya dalam keseharian.
Meaningful Learning, maksudnyan para siswa dan siswi diajak memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang dipelajari dan pentingnya setiap pelajaran bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya pelajaran dasar penjumlahan, pengurangan, pembangian, perkalian yang akan membantu para siswa dan siswi dalam bertransaksi alias membeli makanan ringan, buku, dll. Atau melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terkait hak dan kewajiban serta norma-norma, hal tersebut sangat bermanfaat sebagai bekal dalam keseharian.
Joyfull Learning, pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam pembelajaran. Tetapi juga mengutamakan pemikiran yang mendalam dari para siswa terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan.
Teman-teman Bimbel Pandu perlu mengetahui beberapa manfaat dari Deep Learning jika diterapkan nantinya, adalah memperkuat siswa dan siswi dalam berpikir kritis dan analitis, serta mampu mengindentifikasi solusi berdasarkan data dan fakta. Selain itu para siswa dan siswi mampu menghubungkan pengetahuan teoretis dengan penerapan dalam keseharian. Para siswa dan siswi belajar mandiri dan kolaboratif melalui diskusi yang dapat menumbuhkan serta mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan komunikasi.
Jika ada manfaat, berarti ada tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan kurikulum tersebut, di antaranya adalah berkaitan dengan sumber daya, seperti fasilitas yang mendukung yang meliputi perangkat atau akases internet yang memadai dan pengajar atau guru agar diberikan pelatihan agar bisa mengadopsi untuk metode belajar mengajar.