
The World Called Children atau dalam bahasa korea adalah 어린이라는 세계, merupakan buku nonfiksi yang berisi esai-esai karya Kim Soyoung. Terbit versi terjemahan Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru pada 2023 dengan tebal 252 halaman dan diterjemahkan oleh Dian S. Buku 어린이라는 세계 terbit di Korea Selatan pertama kali pada 2020 oleh Sakyejul Publishing.
Membaca buku ini akan membawamu pada momen-momen kecil dari masa kanak-kanak, seperti, ketika kamu mulai belajar mengenakan sepatu bertali. Anak-anak erlihat kesulitan di mata orang dewasa, sehingga ada keinginan bagi mereka untuk membantu mengenakan sekaligus mengikat tali sepatu tersebut. Namun, Kim Soyoung alias Ibu Guru kembali mengingatkan, bagaimana kalau ‘dibiarkan’ saja. Alih-alih berlatih, tetapi ada keuntungan bagi orang dewasa jika melihat sudut pandang lain.
Teman-teman Bimbel Pandu ketika membaca buku ini nantinya akan diajak berpikir kembali, salah satunya tentang orang dewasa selalu tergesa-gesa akan segala hal, ingin cepat-cepat dan melanjutkan aktivitas lagi. Nah, bagaimana jika melihat dari sudut pandang anak-anak? Masih ingat dengan cerita tali sepatu di paragraf pertama? Anak-anak harus mengingat langkah demi langkah untuk menyatukan tali-tali itu, apalagi hal tersebut adalah pengalaman pertama bagi mereka
Ada tiga bab yang berisi esai per esai. Cara Ibu Guru Soyoung dalam menuliskan dan menyampaikan cerita sangat jelas sekaligus menyenangkan. Begitu juga dengan terjemahan dari buku ini, sangat mengalir, kamu tidak akan merasa kesulitan ketika membaca setiap kalimatnya, bahkan, terasa dekat sekali.
Sepanjang membaca buku ini, terkadang terasa serius, tetapi, akan menemui hal-hal kecil yang akan membuatmu banyak tersenyum sekaligus tertawa karena membaca tingkah anak-anak yang lucu. Anak-anak memang polos, tetapi mereka berpikir.
Anak-anak punya jalan pikiran yang terkadang tidak bisa ditebak oleh orang dewasa. Coba ingat-ingat lagi, hal-hal atau percakapan apa saja dengan anak-anak yang berhasil membuatmu terbengong lama? Nah, persis banget cerita-cerita dari buku ini. Ibu Guru juga merasakan hal tersebut.
Lalu tentang mimpi anak-anak yang bagi orang dewasa seperti tidak mungkin. Oh, tolong, bagi siapa saja yang pernah mendengar anak-anak berceloteh tentang impian mereka, jangan langsung dipatahkan. Ajak mereka bicara, bercerita lagi, dan lihat bagaimana saling merespon.
Buku-buku yang dikenalkan sejak dini dengan berbagai genre atau cara orang tua dalam menegur dan mendamaikan anak-anaknya ketika bertengkar. Ah, benar, pola asuh pada anak memang seberpengaruh itu dalam kehidupan dewasa nanti.
Memandang anak-anak, tidak selamanya harus sesuai dengan apa yang dikata orang dewasa dengan sudut pandang orang dewasa, namun, bisa menempatkan diri dengan memahami bagaimana anak-anak melihat sekitar (read: lebih besar adalah dunia).
Buku ini memang mengetuk pintu-pintu masa kecil dengan segala kenangan jelas, samar, dan terlupakan. Dan kemudian datang dihadapkan dengan hari ini. Kamu bisa belajar pelan-pelan dari buku ini.