Minggu lalu, Bimbel Pandu sudah menulis tentang Mengenal Gardner dan 8 Jenis Kecerdasan Pada Setiap Anak. Kali ini, akan dibedah satu per satu, agar Teman-teman Bimbel Pandu semakin memahami tentang kecerdasan versi teori Gardner yang terkemuka dikalangan dunia pendidikan.
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa merupakan kemampuan seorang anak (maupun individu) yang mampu menggunakan bahasa dan olah kata secara efektif. Selain itu kecerdasan ini dipengaruhi oleh kognitif yang meliputi keterampilan berpikir nalar, memproses gagasan, menggunakan kata yang tepat. Misalnya seperti berbicara, menulis, dll.
Teman-teman Bimbel Pandu bisa memulai melihat ciri-ciri terkait kecerdasan ini di sekitar, seperti pada anak-anak, remaja, atau bercermin melihat diri sendiri. Biasanya anak-anak yang memiliki kecerdasan linguistik atau bahasa akan mulai terlihat tanda-tanda, misalnya dengan mudah mengingat informasi, senang membaca dan menulis, serta mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Perlu diketahui, kecerdasan pada setiap anak memang sudah ada, namun, sebagai orang dewasa atau orang tua, tetap harus mengarahkan, memantau, memberikan pilihan, dll, untuk menunjang proses belajar setiap anak sehingga kecerdasan-kecerdasan tersebut tetap bertumbuh seiring berjalannya waktu. Tidak berhenti begitu saja.
Untuk meningkatkan dan menumbuhkan kecerdasan linguistik pada anak dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya
- Membiasakan Membaca Buku
Melalui kegiatan memperkenalkan buku, membaca buku bersama, sampai mempersilakan anak untuk memilih bacaan sesuai dengan pilihan termasuk salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Melalui kegiatan ini, anak-anak akan merasa dekat dengan buku dan literasi. Sehingga semakin banyak kegiatan bersama dengan buku, maka semakin banyak kosakata yang dipelajari. Maka semakin bertambah luas wawasan serta keingintahuan anak.
- Mempersilakan Anak untuk Bercerita
Apakah Teman-teman Bimbel Pandu hobi bercerita dengan orang tua? Atau apakah anak-anak di sekitar tempat tinggalmu sering bercerita tentang kesehariannya tanpa bosan? Nah, jika iya, anak-anak tersebut memiliki ciri-ciri kecerdasan di bidang ini.
Ketika anak-anak dipersilakan untuk bercerita tentang apa saja, terkait isi buku yang telah mereka baca dan berdiskusi tentang isi buku, kegiatan menyenangkan sekaligus mengecewakan hari ini, atau hal-hal lain yang terjadi di sekitar, tentu akan membuat anak terdorong untuk bercerita, anak-anak akan merasa dipercaya dan diperhatikan. Kegiatan sederhana ini akan membuat anak merasa senang dan sekaligus oranng tua menjadi teman berproses mereka bertumbuh.
- Bermain Bersama
Proses belajar paling menyenangkan bersama anak-anak adalah dengan bermain bersama. Melalui permainan, anak-anak akan mudah menyerap informasi dan pengetahuan karena dilakukan dengan perasaan bahagia dan senang. Teman-teman Bimbel Pandu bisa menyediakan permainan seperti permainan kata, teka-teki, puzzle, dll.
- Ikut Ekstrakulikuler
Jika anak-anak telah memasuki jenjang setingkat SMP maupun SMA, mengikuti ekstrakulikuler bisa menjadi pilihan untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan diri. Misalnya anak dengan kecerdasan linguistik bisa ikut serta dalam ekskul jurnalistik, karya ilmiah remaja, majalah dinding, kelas menulis. Atau ikut menambah skill berbahasa asing dengan ekskul Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dll.