Menteri Abdul Mu’ti Dorong Mahasiswa Bergerak Wujudkan Pendidikan Inklusif Ramah untuk Semua

sumber foto: freepik[dot]com/freepik

Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menjadi pembicara utama dalam seminar pendidikan guru di Universitas Pamulang. Abdul Mu’ti menyoroti tantangan era digital dan pentingnya pendidikan inklusif bagi semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Abdul Mu’ti mengingatkan bahwa dunia pendidikan saat ini berada dalam era disrupsi, di mana perubahan teknologi terjadi dengan cepat dan tak terduga. “Kita berada di tengah arus informasi yang tak terkendali. Gadget sudah di tangan, tapi banyak yang tidak tahu bagaimana mengakses informasi yang berguna.”

Mendikdasmen menjelaskan, literasi digital menjadi kunci utama bagi generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman.

Abdul Mu’ti kembali menekankan bahwa kemampuan adaptasi terhadap teknologi sangat krusial bagi para pendidik. Ia mencontohkan seminar yang disiarkan secara online sebagai bukti bahwa teknologi bisa mempermudah akses pendidikan. “Dengan bantuan Google Translate, siapa saja di seluruh dunia bisa mengikuti seminar ini. Meskipun tidak selalu akurat, tingkat akurasinya bisa mencapai 90%.”

Selain itu, juga ada ancaman informasi digital yang berkembang pesat tanpa pengawasan. “Fenomena judi online, misalnya, telah menarik perhatian serius karena melibatkan anak-anak sekolah dengan omset triliunan rupiah.”

Abdul Mu’ti dalam pidatonya menguraikan tiga bekal utama yang harus dimiliki oleh guru untuk menghadapi dunia yang terus berubah. Pertama, Pengetahuan Luas (generalist knowledge). Menurut Abdul Mu’ti, seorang guru tidak cukup hanya menjadi spesialis di satu bidang.

Kedua, Keterampilan Beragam (skillful). Dunia kerja saat ini membutuhkan individu dengan berbagai keterampilan.

Ketiga, Rendah Hati (humble). Bekal terakhir yang ditekankan oleh Abdul Mu’ti adalah rendah hati. “Sikap rendah hati dan adaptif akan membuat Anda terus belajar dan bertahan menghadapi perubahan. Orang yang rendah hati akan selalu menyesuaikan diri dan mengerti arah perubahan.”

Baca Juga :  Rekomendasi Buku Hari Sabtu: Membaca Topeng Diri Melalui Map of The Soul Persona

Mendikdasmen juga menyoroti pentingnya akses pendidikan yang inklusif, terutama bagi anak-anak dengan disabilitas. “Masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan. Kita harus membuka akses pendidikan formal dan non-formal bagi semua, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.”***

Teman-teman Bimbel Pandu bisa membaca berita lengkapnya melalui laman ini.

Bagikan :

Artikel Lainnya

Rekomendasi Long Weekend ke Sema...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Asyik! Liburan panjang yang jatuh pad...
Stop Bullying di Sekolah! Sadari...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Saat ini, kita sering mendengar dan m...
Musim Buah Rambutan
Halo Sobat Bimbel Pandu! Siapa nih yang suka rambutan? Sekaran...
Yuk, Kenali Gaya Belajarmu!
Halo Sobat Bimbel Pandu! Setiap orang memiliki cara belajar ya...
Stop Begadang! Mulai Jaga Kualit...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Siapa di sini yang suka begadang? Hay...
Siklus Hidup Kupu-Kupu : Dari Te...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Kupu-kupu, si serangga cantik yang te...

Hubungi kami di : 081391427950

Kirim email ke kamibimbelpandu@gmail.com