Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan 225.230 kursi bagi calon peserta didik baru di tingkat SMA/SMK untuk tahun ajaran 2024/2025.
Tahun ini, perhatian khusus juga diberikan kepada anak-anak yang belum bersekolah (ATS), untuk memastikan mereka mendapatkan hak dasar pendidikan.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Kustrisaptono, menyampaikan hal ini pada hari Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, dari total 541.073 lulusan SMP tahun ajaran 2023/2024, sekitar 41,62 persen mendapatkan kuota dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Kustrisaptono menjelaskan bahwa PPDB 2024 masih menerapkan empat jalur penerimaan seperti tahun sebelumnya.
Untuk SMA, jalur zonasi tetap mengambil 55 persen dari kuota, sementara jalur afirmasi mencakup 20 persen, yang terdiri dari siswa miskin (15 persen), anak ATS (2 persen), dan anak panti asuhan (3 persen). Jalur prestasi mendapatkan 20 persen, dan jalur perpindahan tugas orang tua siswa maksimal 5 persen.
Untuk SMK, jalur prestasi memiliki kuota minimal 75 persen, sedangkan jalur afirmasi maksimal 15 persen, dengan alokasi untuk siswa miskin (10 persen), anak ATS (2 persen), dan anak panti asuhan (3 persen).
Selain itu, ada penerimaan berdasarkan domisili terdekat dengan sekolah, yang maksimal 10 persen, terdiri dari 8 persen untuk domisili terdekat dan 2 persen untuk anak guru atau tenaga kependidikan.
“Untuk jalur afirmasi 20 persen, diperuntukkan bagi 15 persen siswa miskin, tiga persen untuk anak panti, dan ada juga dua persen untuk anak tidak sekolah (ATS),” ujar Kustrisaptono, saat berbincang di Studio Jateng Gayeng Online Radio (Jagor) di Kompleks UMKM Center, Jalan Setiabudhi Nomor 192, Srondol Wetan, Semarang.
Ia menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan Dinas Sosial Jawa Tengah untuk mencocokkan data anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Mereka tidak hanya menggunakan data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) nasional, tetapi juga mempertimbangkan data terpadu milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dengan langkah ini, diharapkan orang-orang yang seharusnya memenuhi syarat namun belum terdaftar dalam DTKS Nasional bisa diperbarui oleh Data Terpadu Jawa Tengah.
Kustrisaptono menyatakan bahwa proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan dimulai dengan pengumuman pada tanggal 6 Juni 2024.
Kemudian, pada tanggal 11 hingga 24 Juni, akan dilakukan pendaftaran serta pembuatan dan aktivasi akun online di ppdb.jatengprov.go.id. Selanjutnya, dari tanggal 24 hingga 27 Juni, akan dilaksanakan proses pendaftaran dan perubahan pilihan sekolah.
Setelah itu, dari tanggal 28 hingga 30 Juni, akan ada masa tenang. Pengumuman hasil seleksi PPDB dijadwalkan pada tanggal 1 Juli 2024.
Proses daftar ulang akan dimulai dari tanggal 3 hingga 12 Juli 2024. Pada tanggal 15 Juli 2024, akan diumumkan daftar cadangan, dan pada tanggal 16 hingga 17 Juli 2024, akan dilakukan daftar ulang bagi peserta cadangan.
“Diharapkan, masa awal tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai pada tanggal 22 Juli 2024,” tuturnya Kustrisaptono.
Dia menyebutkan, Pemprov Jateng selalu berusaha untuk meningkatkan daya tampung sekolah negeri. Di antaranya dengan mendirikan sekolah baru, pada kecamatan yang belum ada sekolah negeri jenjang menengah atas.
Beberapa sekolah baru telah dibangun. Seperti SMA Tawangmangu, SMK Pagentan di Banjarnegara, SMK Lumbir di Banyumas. Akan ada pula SMA di sekitar Pasar Kliwon Kota Surakarta, SMA Tegal Selatan dan SMA Garung di Wonosobo.
“Dengan kondisi demikian, yang tidak diterima di sekolah negeri, sekolah swasta bisa membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak didik kita. Sekolah swasta punya kualitas yang baik, pantauan kita sekolah SMA/SMK punya kualitas bagus secara umum,” pungkas Kustrisaptono.***