Peran Sekolah dalam Peningkatan Pendidikan Inklusi

sumber foto: freepik[dot]com/stockgiu

Dua artikel sebelumnya dalam laman website Bimbel Pandu sudah membahas terkait pendidikan inklusi dan bagaimana peran orang tua dan lingkungan dalam mendukung proses belajar secara inklusi. Masih dari sumber yang sama, buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif, selanjutnya adalah bagaimana sekolah dan seluruh civitas akademik berperan.

Peran Satuan Pendidikan

Guru pendidikan luarbiasa, guru pendidikan umum, dan tenagakependidikan lainnya bekerja sama danberkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan dan mendukung pembelajaranmaupun partisipasi semua peserta didik. Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut dimonitoring dan dievaluasioleh pengawas sekolah/madrasah untukmemastikan peningkatan mutu satuanpendidikan.

Kepala Satuan Pendidikan

Partisipasi aktif kepala satuan pendidikan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kepala sekolah/madrasah menjadisalah satu prediktor penting keberhasilandalam menerapkan perubahan, meningkatkanlayanan, atau menetapkan kebijakanpelaksanaan akomodasi yang layak. Kepalasekolah berperan penting dalam memfasilitasiperubahan sistemik dan memimpin sekolahuntuk mengadopsi sikap dan praktik baru. Selain itu, kepala sekolah bekerja sama dengan SLB/satuan pendidikan khusus atau pihak lain terkaityang berada dalam satu wilayah terdekat.

Guru Pembimbing Khusus dan Guru Umum

Setiap guru harus saling menghormati danberpikiran terbuka terhadap filosofi inklusif,serta dukungan administratif dan pengetahuanyang baik tentang bagaimana memenuhikebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus.Keterlibatan dan kolaborasi keduanya sangatpenting untuk keberhasilan akomodasi yanglayak, seperti desain kurikulum yang sesuai,proses pembelajaran di kelas, dan penilaiandalam pembelajaran.

Guru Pembimbing Khusus (GPK) adalah guru yang ditugaskan untuk mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah, baik yang berasal dari satuan pendidikan tersebut maupun dari sekolah luar biasa terdekat. Guru umum terdiri atas: guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK.

Teman Sebaya

Lingkungan belajar yang inklusif memberi banyak kesempatan kepada peserta didik umum dan peserta didik berkebutuhan khusus untuk menjalin hubungan dengan teman sebaya, baik dalam hubungan dalam proses pembelajaran maupun pertemanan. Hubungan seperti itu membentuk awal persahabatan yang menjadi sumber penting dukungan emosional. Teman sebaya menjadi hal yang paling berkontribusi bagi keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif bagi semua peserta didik.

Baca Juga :  Merayakan Hari Perpustakaan Sekolah Sedunia Di 2024

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

Keberadaan organisasi di satuan pendidikan wajib melibatkan dan mengikutsertakan PDBK dalam setiap acara ataupun kegiatan yang diadakan di satuan pendidikan. Partisipasi disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi PDBK. Keberadaan mereka bukan hanya menjadi peserta kegiatan, namun juga dapat menjadi panitia atau penyelenggara kegiatan dengan pembagian tugas yang telah disesuaikan dengan kapasitas kemampuan PDBK.***

Bagikan :

Artikel Lainnya

Rekomendasi Long Weekend ke Sema...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Asyik! Liburan panjang yang jatuh pad...
Stop Bullying di Sekolah! Sadari...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Saat ini, kita sering mendengar dan m...
Musim Buah Rambutan
Halo Sobat Bimbel Pandu! Siapa nih yang suka rambutan? Sekaran...
Yuk, Kenali Gaya Belajarmu!
Halo Sobat Bimbel Pandu! Setiap orang memiliki cara belajar ya...
Stop Begadang! Mulai Jaga Kualit...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Siapa di sini yang suka begadang? Hay...
Siklus Hidup Kupu-Kupu : Dari Te...
Halo Sobat Bimbel Pandu! Kupu-kupu, si serangga cantik yang te...

Hubungi kami di : 081391427950

Kirim email ke kamibimbelpandu@gmail.com