Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini atau yang lebih dikenal sebagai NKSTHI karya Mas Aik yang terbit di Buku Mojok pada tahun 2019. Jumlah halaman tidak diketahui karena pada buku tidak tertera. Namun, soal isi akan menyenangkan serta mendukungmu untuk tetap menikmati sambat-sambat setiap hari.
Buku bersampul hijau ini sangat singkat, padat, dan bergambar yang ditulis dengan Bahasa Indonesia campuran Bahasa Jawa Ngoko. Tidak masalah, karena di halaman awal terdapat kamus mini berbahasa Jawa. Lumayan, kan, bisa menyelam sambil belajar Bahasa Jawa.
Bagian prolog sudah menyenangkan sekaligus menjengkelkan karena langsung menampar realita terkait kemacetan yang melanda kota-kota besar dan sekarang merambah ke kabupaten-kabupaten.
Suatu hari yang cerah, jalanan macet. Selalu mencoba untuk berpikir positif dan tidak jengkel, adalah kebiasaan yang harus ada disaat-saat genting seperti ini.
Lanjutan dari narasi ini cukup membagongkan, “Jika ada bagian-bagian dari hidup yang pantas disyukuri, bukankah ada juga bagian-bagian dari hidup yang pantas disyukuri, bukankah ada bagian-bagian dari hidupyang patut disambati?” dan sudah bisa ditebak pada halaman selanjutnya, “MACET TEROS! HASH! RAMASHOOOK!” Begitulah sambat, apa-apa disambati. Tapi, jujur, deh, Teman-teman Bimbel Pandu pasti pernah seperti ini, kan? Ngaku!
Buku NKSTHI terdiri dari tiga bagian, yaitu Sela-sela Kelas, Sela-sela Kerja, dan Sela-sela Hati. tentu saja bagian-bagian ini ada sambat-sambat khas dan tidak jauh dari keseharian. Mungkin kita yang luput akan dunia persambatan akan menjadi ingat lagi dan membalancekan sambat serta syukur. Bukankah begitu, Teman-teman Bimbel Pandu? Tentu saja!
Ternyata setelah mombolak-balik halaman per halaman buku ini apalagi mendekati halaman akhir rasanya menemukan maksud dari sambat. Setiap hari tidak akan lepas dari kegiatan yang satu ini, walaupun sebatas diucapkan dalam hati atau tidak jarang diakui. Namun, tidak apa-apa, toh melalui sambat menjadikan tetap menjadi manusia.